Kamis, 15 Desember 2011

Settingan Klep Satria FU150, Renggang Lebih Kencang?


OTOMOTIFNET - Kepala silinder Satria FU boleh dibilang cukup canggih. Bagaimana tidak, sudah menganut sistem DOHC (double overhead camshaft) dengan 4 katup di kepala silindernya. Tentunya tak seperti mesin konvensional biasa di dalamnya.

Dengan teknologi ini masing-masing kem hanya fokus pada dua buah klep, baik untuk inlet maupun katup exhaust. Sehingga bukaan katupnya pun lebih konstan hingga putaran atas, karena tiap kem hanya mengatur posisi katup masuk atau keluar saja.
http://www.otomotifnet.com/otoweb/images/image/2010/tematis/juli2010minggu1-setinganklepsatriafu-01-Arseen.jpg
Mesin DOHC dengan kem per katup masuk/buang

http://www.otomotifnet.com/otoweb/images/image/2010/tematis/juli2010minggu1-setinganklepsatriafu-02-Arseen.jpg
Bentuk klep tak beda dengan mesin konvesional

Tak heran penyetelannya pun tak biasa. Tetapi menggunakan shim yang memiliki beberapa ketebalan. “Ketebalan shim ditentukan oleh kedalaman got pada katupnya,” terang Marsell dari King Bee Racing, di kawasan Puri Kembangan, Jakbar. Jadi, kalau gotnya dalam, berarti menggunakan shim lebih tebal.

Tetapi untuk kondisi standar, penyetelan celah klepnya disetel 0,2 mm untuk masuk dan 0,3 pada katup buang. “Setelan ini standar untuk Satria FU, berbeda dengan motor bebek biasa yang dipatok pada 0,7 mm,” terang Aji dari Suzuki Meruya Ilir, Jakbar.

Lalu apa sih bedanya kalau motor digunakan untuk sehari-hari dan untuk perjalanan jauh seperti turing? Keduanya kompak bahwa setelan klep lebih renggang membuat tarikan lebih enak. “Shim-nya bisa disesuaikan, seperti pada motor ini, standar menggunakan 202 dan 180,” terang Aji.
http://www.otomotifnet.com/otoweb/images/image/2010/tematis/juli2010minggu1-setinganklepsatriafu-03-Arseen.jpg
Shim menentukan celah

http://www.otomotifnet.com/otoweb/images/image/2010/tematis/juli2010minggu1-setinganklepsatriafu-04-Arseen.jpg
Kondisi standar, 0,2 mm (in) dan 0,3 mm (ex)

Ditambahkan oleh Marsell, memang terkadang mesin anyar dari pabrik pun masing-masing memiliki setelan yang berbeda. Hal ini diamini oleh Aji, sehingga settingan-nya pun berbeda pula, terangnya.

Marsell memiliki kiat sendiri untuk menentukan celah klep dan memilih shim yang pas untuk setelan Satria FU ini. “Sebaiknya, agar lebih presisi, perlu dibuka dulu kepala silindernya dan diperhatikan. Tetapi sebelum dibongkar, perhatikan dulu celah yang ada sebelumnya,” ujarnya.

Kemudian, setelah diketahui celahnya, baru deh bisa menentukan ketebalan shim yang akan dipakai sebagai pilihan berikutnya. Pasalnya got klep menurut Marsell belum tentu sama antara mesin Satria FU yang satu dengan yang lain, seiring pemakaian dan perawatan masing-masing tentunya.

Penulis/Foto: Ben / Tigor